Apa yang salah?
Seorang guru baru bernama Mary, mengajar di reservasi Indian Navajo. Setiap hari, ia meminta 5 murid Navajo maju ke papan tulis dan mengerjakan soal matematika sederhana dari PR mereka. Mereka berdiri di situ, diam, tak mau mengerjakan tugas itu. Mary tak mengerti. Yang telah dipelajarinya dr kurikulum pendidikan tidak bisa membantunya, dan tentu ia tak pernah melihat kejadian seperti ini waktu ia mengajar di Phoenix dulu.
"Apa salahku? Apakah aku memilih 5 murid yg tak mampu mengerjakan soal?" Mary bertanya-tanya dalam hati. "Ah, tak mungkin begitu." kata Mary dlm hati. Akhirnya ia bertanya pada muridny. Dan dari jwbn mereka, ia mendapatkan sesuatu yg mengejutkan--perihal citra diri dan harga diri.
Rupanya murid-murid itu saling menghormati temannya dan mereka tahu bahwa tak semua temannya mampu mengerjakan soal itu. Pada usia mereka yang muda, mereka sudah mengerti bahwa pendekatan menang-kalah dalam kelas itu tak masuk akal. Mereka percaya tak akan ada yg menang kalau ada murid yg dipermalukan di depan kelas. Jadi, mereka menolak bersaing di depan umum.
Setelah paham masalahnya, Mary mengubah sistem mengajarnya supaya ia dapat memeriksa pekerjaan setiap murid secara individual, tapi tdk mengorbankan muridnya di dpn teman-teman sekelasnya. Mereka semua ingin belajar--tapi tidak dgn mengorbankan org lain.
1:27 AM
|
Labels:
Chicken Soup,
insipiratif
|
0 comments:
Post a Comment